Diameter Pemotongan (ØD): Diameter dari mata potong.
Panjang Keseluruhan (OAL): Panjang total dari ujung hingga ujung shank.
Panjang Pemotongan / Panjang Alur (CL): Panjang pemotongan efektif dari alat.
Diameter Shank (Ød): Diameter shank, biasanya sama dengan atau lebih besar dari diameter pemotongan.
Proporsi Standar
Panjang pemotongan (CL) ≈ 1.5 × D
Panjang keseluruhan (OAL) ≈ 3 × D
Contoh:
-Ø10mm end mill → CL ≈ 15mm, OAL ≈ 60–75mm
-Ø20mm end mill → CL ≈ 30mm, OAL ≈ 90–120mm
Tipe Alur Panjang
Dirancang untuk slot atau rongga yang dalam.
Panjang pemotongan dapat mencapai 3D – 5D.
Kekakuan lebih rendah, lebih rentan terhadap getaran, memerlukan pengurangan parameter pemotongan.
Tipe Ekstra Panjang / Jangkauan Panjang
Panjang keseluruhan dapat mencapai 5D – 10D.
Digunakan untuk rongga dalam atau pengerjaan cetakan.
Shank sering diperkuat (lebih tebal) untuk meningkatkan kekakuan.
Kekakuan: Diameter lebih besar = kekakuan lebih tinggi, lebih kuat terhadap pembengkokan. Diameter lebih kecil + panjang panjang = mudah patah.
Stabilitas: Diameter kecil dengan jangkauan panjang rentan terhadap getaran.
Aplikasi: Rongga dalam dan slot sempit memerlukan panjang alur yang lebih panjang.
Diameter kecil (Ø1–3mm) → OAL biasanya 38–50mm, panjang alur ≤ 2D.
Diameter sedang (Ø4–12mm) → OAL 50–75mm, panjang alur ≤ 3D.
Diameter besar (Ø16mm+) → OAL 100–150mm, dapat dirancang sebagai panjang atau ekstra panjang.
Pemesinan presisi tinggi → Selalu pilih alur yang lebih pendek dan OAL yang lebih pendek untuk kekakuan yang lebih baik.
Ringkasan
Diameter lebih besar → dapat memiliki panjang yang lebih panjang
Diameter lebih kecil → harus dibuat lebih pendek
Rasio standar: CL ≈ 1.5D, OAL ≈ 3D
Alat panjang atau ekstra panjang hanya untuk aplikasi khusus dan memerlukan pengurangan parameter pemotongan